NAMA:
SITI SARINI
NIM: 1002055177
MATA KULIAH:
SOSIOLOGI KOMUNIKASI
KELAS: ILKOM N
NON REGULER
PERAN
MEDIA MASSA DALAM PENCEGAHAN KORUPSI
1. 1.
Latar belakang masalah
Media
massa merupakan instusi yang berperan sebagai agent of change,yaitu sebagai
instusi pelopor perubahan. Selain itu, Media massa merupakan satu pilar yang menjadi andalan dalam
pemberantasan korupsi.. Sesuai dengan fungsinya, yaitu fungsi pengawasan media
massa merupakan medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap
aktivitas masyarakat terutama dikalangan pejabat birokrat dan politikus.
Fungsi pengawasan ini bisa berupa
peringatan dan kontrol sosial. Sejalan dengan hal ini pengawasan dan kontrol
sosial dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan
termasuk prilaku korupsi. Dewasa ini, peran media massa tidak hanya memberikan
informasi mengenai pelaku korupsi tetapi juga pencegahan korupsi.
Peran penting media massa dalam
pencegahan korupsi diwujudkan dalam bentuk pemberian informasi melalui
berita-berita yang disajikan dari berbagai isu yang berkaitan dengan
praktek-praktek korupsi, dengan tujuan agar masyarakat mengetahui makna
korupsi. Tingkat konsistensi yang diberikan media massa dalam pemberantasan
korupsi cukup signifikan dalam mengungkap kasus-kasus yang mengemplang uang
rakyat. Bahkan data dari lembaga survei UGM (2006) menunjukkan, keseriusan
peran media massa dalam pemberantasan korupsi merupakan salah satu instrumen
sosial terdepan, dengan capaian angka 45,61 persen, kemudian disusul LSM dan
lembaga penegak hukum kepolisian.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa
sesungguhnya media massa memiliki kontribusi yang sangat besar bukan saja dalam
penindakan para pelaku korupsi tetapi juga pencegahan korupsi melalui berita
yang informatif kepada masyarakat agar tidak melakukan hal serupa.
2. 2. Teori dan konsep
a. Definisi
media massa dan korupsi
Media massa adalah
alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat
kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan
jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan
media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak
terbatas (Nurudin, 2007). Media massa memberikan informasi tentang perubahan,
bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai.
Sedangkan Korupsi
berasal dari kata corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik
politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak
legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Jadi, media massa adalah alat
komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan pesan kepada khalayak dalam jumlah
yang luas tentang prilaku buruk oknum-oknum tertentu yang memperkaya diri
dengan cara yang tidak semestinya.
b.
Teori
Teori yang digunakan pada permasalahan ini adalah teori efek media
massa yaitu teori pembelajaran sosial (
social learning theory). Teori ini dikemukakan oleh
klepper Teori pembelajaran sosial adalah teori
yang memprediksi perilaku dengan melihat cara lain yang dilakukan individu
dalam memproses informasi. Teori ini menjelaskan bahwa contoh dari personal
tertentu atau media massa dapat menjadi penting dalam usaha memperoleh perilaku
yang baru. Individu melakukan proses imitasi atas apa yang mereka lihat dari
media. Teori ini sendiri menekankan pengaruh Televisi secara khusus dalam
proses imitasi tersebut. Sebagai contoh, ketika suatu acara ditelevisi
menampilkan seorang preman yang akhirnya ditangkap polisi, karena melakukan
tindakan kriminal, masyarakat yang menontonnya akan berusaha untuk tidak meniru
apa yang telah dilakukan oleh preman tersebut. Demikian juga halnya dengan
media massa menayangkan berita yang berkaitan dengan praktek-praktek korupsi
yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu beserta ganjarannya maka hal ini
cenderung upaya preventive media untuk memberikan informasi kepada masyarakat
umum dan juga oknum pejabat apa ganjaran yang diberikan apabila melakukan
tindakan korupsi.
3. 3. Analisis
Kehidupan
didunia tidak bisa lepas dari media massa dan demikian juga sebaliknya, media
massa tidak bisa melepaskan diri dari dunia. Hal ini disebabkan karena hubungan
keduanya sangat erat sehingga menjadi saling bergantung dan saling membutuhkan. Media massa sebagai agen perubahan
sebagai kontrol sosial masyarakat artinya media massa harus dapat memberikan
informasi yang tepat dan juga berguna. Media massa jangan hanya berpikir
membuat sensasi saja dengan menggunakan berbagai cara sehingga meninggalkan
fungsi utamanya. Peran sebagai kontrol sosial disini dikatakan sebagai watchdog ( anjing penjaga) dalam
konteks sebagai pemberi penilaian, kritik dan saran kepada penguasa, parlemen,
lembaga peradilan/ penegak hukum dan masyarakat.
Jika kita berbicara mengenai peran media massa dalam pencegahan korupsi maka hal ini tidak
lepas dari hubungan media dengan pemerintah mengapa demikian?? Meskipun ada
hubungan yang saling membutuhkan antara media dengan pemerintah, namun hubungan
ini kadang menimbulkan gesekan yang kurang harmonis, karena itu ada istilah
yang mengatakan hubungan antara keduanya seperi “ benci tapi rindu”. Keampuhan media
massa dalam pencegahan korupsi ada pada fungsi kontrol sosialnya yang kuat
untuk menyoroti semua aktivitas yang dilakukan oleh para oknum pejabat termasuk
korupsi, para pelaku korupsi telah memahami bahwa media massa adalah ancaman
dan bencana bagi mereka, karena itu mereka lebih berhati-hati dalam melakukan
rekayasa tindakan korupsi karena media tidak segan untuk “menghajar” siapa saja
yang melakukan tindaakan korupsi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa peran media massa
sangat penting dalam pencegahan korupsi, hal ini bisa kita lihat dari
berita-berita yang disajikan tentang masalah yang berkaitan dengan
praktek-praktek korupsi contoh kasus angelina sondakh,gayus dsb. hal ini dapat
mencegah oknum lainnya untuk melakukan tindakan korupsi sekaligus memberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan oleh tindakan
korupsi,sebab dengan adanya berita tentang korupsi maka si pelaku tersebut akan menjadi perbincangan publik dan hal menjadi
sanksi moral bagi pelakunya.
Terlepas dari independen atau
tidaknya media massa tersebut media telah memiliki kontibusi yang cukup
signifikan terhadap prilaku para pejabat birokrat bahwa disetiap gerak gerik
mereka berada dibawah sorot kamera para pelaku pers. Hal ini bisa mencegah
mereka untuk melakukan hal-hal yang
dapat merugikan masyarakat luas dan juga diri sendiri
4. Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat dismpulkan bahwa media massa mempunyai kekuatan baik dalam
mengungkapankan korupsi maupun pencegahan korupsi karena efek dari media massa
tersebut dapat memberikan efek malu terhadap pelaku korupsi dan pembelajaran
sosial bagi masyarakat umum
Daftar pustaka
Hafied cangara,Komunikasi politik: konsep,teori,dan
strategi edisi1-3 jakarta rajawali pers
2011
Prof.Dr. H.M. Burhan bungin S.sos
M.si sosiologi komunikasi teori,
paradigma dan diskursus tekhnologi nkomunikasi dimasyarakat jakarta, kencana
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar