Kamis, 04 Oktober 2012

Bab 10 teori komunikasi

  • 1. Teori Komunikasi: Media
  • 2. George Gerbner menyimpulkan pentingnya media massa sbb : “kemampuan untuk menciptakan masyarakat, menjelaskan masa lah, memberikan referensi umum, dan memindahkan perhatian & kekuasaan” komunikasi massa merupakan proses organisasi media menciptakan dan menyebarkan pesan-pesan pada masyarakat luas dan proses pesan tersebut dicari, digunakan, dipahami, dan dipengaruhi oleh audiens Fungsi-fungsi utama media komunikasi menurut Laswell : Pengamatan Memberikan informasi tentang lingkungan Memberi pilihan untuk memecahkan masalah, atau hubungan Sosialisasi Transmisi
  • 3. Menurut Denis McQuail ada 8 metafora yang mengartikan aspek aspek media : Media merupakan jendela (windows) : yang memungkinkan kita untuk melihat lingkungan kita lebih jauh Penafsir ( interpreters) yang membantu kita ,memahami pengalaman Landasan ( platform ) atau yang membawa atau menyampaikan informasi Komunikasi interaktif ( interaktif communication) yang meliputi opini audiens Penanda ( signposts ) yang memberi kita instruksi dan petunjuk Penyaring ( filter ) yang membagi pengalaman dan fokus pada orang lain Cermin ( mirrors ) yang mereflesikan diri kita Penghalang ( Barriers ) yang menutupi kebenaran
  • 4. Menurut Joshua Meyrowitz menggambarkan 3 metafora yg mewakili sudut pandang mengenai media : Media sebagai vessel : gagasan bahwa media adalah pembawa pesan ( konten yang netral) Media sebagai bahasa : masing – masing media memiliki unsur struktural atau tata kalimat, seperti sebuah bahasa. Media sebagai lingkungan : dilandasi oleh gagasan bhw kita hidup dalam lingkungan yang penuh dengan berbagai informasi yang disebatrkan oleh keberadaan media dengan beragam kecepatan, ketepatan, kemampuan melakukan interkasi, persyaratan fisik, dan kemudahan belajar.
  • 5. Tradisi Semiotik Semiotik berhubungan dengan hubungan antara tanda, penanda, dan pikiran manusia Pesan media sangat menarik dari sudut semiotik krn simbol simbol tersebut diatur secara spasial & kronologis untuk menciptakan sebuah kesan, meyampaikan gagasan, atau memunculkan sebuah pemaknaan pada audiens Jean Baudrillard dan semiotik media Tahapan semiotik media menurut Jean : Susunan simbolis ; tanda memiliki sebuah hubungan yg jelas dengan apa yang diwakilinya. Peniruan : tanda dianggap sebagai hubungan yang kurang langsung dgn objek – objek kehidupan Produksi (Selama Revolusi Industri) : adalah mesin – mesin yang ditemukan untuk menggantikan tenaga manusia
  • 6. Tradisi Sosiokultural 3 bentuk karya dalam tradisi sosiokultural : Teori media : produksi media merespon terhadap perkembangan sosial dan budaya & selanjutnya mempengaruhi perkebangan tersebut. Teori media klasik : McLuhan & Inis : media merupakan perpanjangan pikiran manusia, jadi media yang menonjol dalam penggunaan membiaskan masa historis apapun. Seperti media yang mengikat waktu (dibiaskan terhadap tradisi) dan media yang mengikat ruang ( memudahkan komunikasi dari satu tempat ketempat lain, mendorong pembangunan kerajaan, birokrasi yg besar dan militer) .
  • 7. Teori Media Baru : Era pertama digambarkan oleh : Sentralisasi produksi ( 1 menjadi banyak) Komunikasi 1 arah Kendali situsi Reproduksi stratifikasi sosial dan perbedaan melalui media Audiens massa yang terpecah Kesadaran sosial Era kedua : Desentralisasi Dua arah Diluar kendali situasi Demokratisasi Mengangkat kesadaran individu Orientasi individu 2 pandangan dominan tentang perbedaan antara era media pertama dan kedua: Pandangan interaksi sosial : membedakan media menurut seberapa dekat media dgn model interaksi tatap muka.pendukung pandangan ini yang paling terkemuka adalah Pierre Levy yang menulis buku terkenal berjudul “Cyberculture”. Levy memandang World Wide Web sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel, dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dna pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pd masyarakat
  • 8. Pandangan integrasi sosial : pendekatan ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media bukan hanya sebuah instrumen informasi atau cara untuk mencapai ketertarikan diri, tetapi menyatukan kita dalam beberapa bentuk masyarakat dan memberi kita rasa saling memiliki Fungsi Penyusunan Agenda Lippman mengambil pandangan bahwa masyarakat tdk merespon pada kejadian sebenarnya dalam lingkungan tetapi pada gambaran dalam kepala kita,(lingkungan palsu/pseudoenviraonment) Fungsi penyusunan agenda menurut Donald Shaw, Maxwell McCombs dan rekan-rekan : media massa mungkin tdk berhasil dalam memberitahu kita apa yang harus dipikirkan, tetapi mereka berhasil memberitahu kita apa yang harus kita pikirkan.dengan kata lain penyusunan agenda membentuk gambaran atau isu yang penting dalam pikiran masyarakat.
  • 9. Dua tingkatan penyusunan agenda : Menentuka isu –isu umum yang dianggap penting Menetukan bagian atau aspek dari isu-isu tersebut yang dianggap penting Fungsi penyusunan agenda adalah sebuah proses 3 bagian : Prioritas isu-isu yang akan dibahas dalam media ( media agenda) Agenda media mempengaruhi atau berinteraksi dgn apa yang masyarakat pikirkan, menciptkan agenda publik ( public agenda) Agenda masyarakat mepengaruhi atau berinteraksi dgn apa yg para pembuat kebijakan anggap penting ( policy agenda ) Siunne dan Borre mendapati adanya 3 jenis pengaruh penyusunan agenda : Tingkat dimana media mereflesikan agenda masyarakat yang disebut representasi ( representation). Pemeliharaan agenda yang sama oleh masyarakat sepanjang waktu yang disebut dengan ketetapan ( persistence) Terjadi ketika agenda media mempengaruhi agenda masyarakat disebut juga dengan persuasi ( persuasion )
  • 10. Penelitian Media Tindakan Sosial Gerald Scoening, James Anderson menggarisbawahi 6 dasar penelitian media tindakan sosial : Makna tidak ada dalam pesan itu sendiri, tetapi dihasilkan dari sebuah proses interpretif didalam audiens Makna pesan – pesan media dan program tidak ditentukan secara pasif, tetapi dihasilkan secara aktif oleh para audiens, berarti audiens sebenarnya melakukan sesuatu dengan apa yang mereka lihat dan baca Makna media terus bergeser ketika anggota mendekati media dalam cara yang berbeda. Kadang – kadang program perbincangan radio sangat menghibur, berita serius , atau kadang hanya terdengar suara latar, tergantung pada kapan dan bagaimana program tersebut didengarkan Makna sebuah program atau ppesan tidak pernah ditentukan sendiri, tetapi bersifat komunal. Tindakan yang mnentukan pemaknaan kelompok untuk misi media dilakukan dalam interaksi antar anggota kelompok dengan kata lain bagaimana kita bertindak terhadap media dan pemaknaan apa yang muncul dari tindakan tersebut adalah interasi sosial Bahwa para peneliti bergabung dalam komunitas yg mereka teliti, walaupun hanya sementara dan karenanya memiliki obligasi etika untuk terbuka tentang apa yang mereka teliti dan membagi apa yg mereka pelajri dgn komunitas yg mereka teliti
  • 11. Thomas Lindlof menyoroti 3 genre komunitas interpretif : Isi : tidaklah cukup bila komunitas memiliki ketertarikan bersama dalam salah satu jenis isi media; kelompok tersebut juga harus memiliki pemaknaan yang sama untuk isi tersebut. Interpretasi : anggota sebuah komunitas menafsirkan isi program dan media lain dgn cara yg sama. Pengaruhnya pada prilaku mereka, terutama apa yg mereka katakn tentang media dan bahsa yang digunakan untuk menjelaskannya dalah sama Tindakan sosial : tatanan perilaku bersama terhadap media yg bersangkutan, termasuk bukan hanya bagaimana isi media dikonsumsi ( kapan dan dimana isi media tersebut dibaca atau dilihat )
  • 12. Tradisi Sosiopsikologis 3 program teoretis media mempengaruhi kita : Tradisi pengaruh secara umum Bagaimana individu menggunakan media Menunjuk salah satu hasil budaya dari pengaruh media Tradisi pengaruh Klapper mengembangkan tesis bahwa komunikasi massa tidak langsung menyebabkan pengaruh pada audiens, tetapi termediasi oleh variabel lain. Jadi media adalah salah satu alasan pendukung Teori tentang keterbukaan selektif merupakan teori lain yang muncul untuk menjelaskan pengaruh media, pengaruh pada audiens dimediasi oleh selektifitas, seperti faktor kelompok dan interpersonal yang berarti bahwa anggota audiens bersifat selektif dalam keterbukaan mereka terhadap informasi
  • 13. Teori pengembangan George Gerbner menyatakan bahwa televisi menghadirkan cara untuk memandang dunia. Televisi adalah sebuah sistem penceritaan yang tersentralisasi. Melebihi penghalang historis buku dan mobilitas, televisi telah menjadi sumber menjadi sumber umum dari sosialisasi dan informasi sehari-hari (terutama hiburan) dari populasi yg heterogen. Gerbner menyebutkan pengaruh ini dengan pengembangan krn televisi diyakini sebagai agen penyetara budaya atua mengembangkan suatu budaya. Analisis pengembangan berkaitan dengan keseluruhan pola yang dikomunikasikan secara kumulatif oleh televisi dalm periode ketrbukaan yang panjang bukan oleh isi atau pengaruh tertentu
  • 14. Penggunaan, Kepuasan dan Ketergantungan Pendekatan ini berfokus pada konsumen / anggota audiens daripada pesannya. Disini audiens dianggap sebagai sebagai audiens aktif dan diarahkan oleh tujuan yang sangat bertanggunjawab dalam memilih media untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri Media dianggap sebagai satu – satunya faktor yg mendukung bagaimana kebutuhan terpenuhi dan audiens dianggap sebagai perantara yg besar, mereka mengetahui kebutuhan mereka dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut
  • 15. Teori Gugaan Philip Palmgreen menciptakan sebuah penjabaran bahwa kepuasan yang anda cari dari media ditentukan oleh sikap/keyakinan anda terhadap media dan penilaian tentang material ini. Rumus Palmgreen : n GS i = Σ b i e i I dimana : GS i = kepuasan yang dicari b i = keyakinan e i = penilaian Ketika anda mempeoleh pengalaman dengan sebuah program, genre atau media, kepuasan yang anda dapatkan selanjutnya mempengaruhi keyakinan juga memperkuat pola pengunaan anda
  • 16. Teori Ketergantungan Sandra Ball-Rokeach & Melvin DeFleur yg pertama kali mengusulkan teori ketergantungan. Dalam modelnya mereka mengajukan sebuah hubungan integral anatar audiens, media dan masyarakat yg lebih luas Ada 2 faktor yang menentukan seberapa bergantungnya anda pada media : Anda akan menjadi lebih bergantung pada media yang memenuhi beberapa kebutuhan anda daripada media yang hanya sedikit memuaskan saja Stabilitas sosial : ketika perubahan sosial dan konflik meningkat , institusi, keyakinan dan kegiatan yg sdh terbentuk mulai ditentang, mendorong adanya penilaian ulang dan pilihan baru yang terkait dengan pemilihan media. Selama masa perang orang- orang bergantung pada program berita. jika keadaan sudah stabil ketergantungan pada media turun
  • 17. Tradisi Sibernetika Opini masyarakat dan spiral ketenangan opini masyarakat sebagai opini yg diungkapkan secara umum sebagai sebuah kelompok alih alih beberapa kelompok individu yg lebih kecil Teori Noelle-Nuemann tentang spiral ketenangan meneruskan analisis dengan menunjukkan bagaimana komunikasi interpersonal dan media berjalan bersama dalam perkembangan opini masyarakat Spiral ketenangan terjadi ketika individu yg merasa bahwa opini mereka yang terkenal senang mengungkapkan diri, sedangkan mereka yang tidak memikirkan tentang opininya terkenal sebagai orang selalu diam, sehingga salah satu sisi maslah beakhir dengan banyaknya publisitas dan sisi lain hanya dengan sedikit publisitas Tesis ini berdasarka pada 2 pemikiran: Manusia mengetahui opini mana yang umum dan mana yg tidak ( makna semi-statistik) Manusia menyesuaikan pengungkapan opini mereka dengan persepsi persepsi ini.
  • 18. Tradisi Kritis Bagi sebagian ahli teori kritis merupakan bagian dari sebuah industri budaya yang secara harfiah menciptakan simbol dan gambaran yg dapat menekan kelompok kecil Teori kritis secara umum melebihi penelitian tentang media karena implikasi budayanya yang luas. Cabang- cabang teori kritis Media Menurut McQuaail ada 5 cabang utama teori kritis media : Marxiame klasik : media dipandang sebagai alat bantu dari kelas yang dominan dan sebuah cara untuk para kapitalis menunjukkan ketertarikan mereka dalam menghasilkan keuntungan Teori media ekonomi politik : isi media merupakan komoditas untuk dijual dipasaran dan informasi yang sdisebarkan diatur oleh apa yg akan diambil oleh pasar
  • 19. Frankfurt School : media sebagai cara untuk membangun budaya, menempatkan lebih banyak penekanan pada pemikiran ketimbang materi Teori hegemonis : hegemoni merupakan dominasi ideologi palsu atau cara pikir terhadap kondisi sebenarnya. Ideologi tdk disebabkan oleh sistem ekonomi saja, tetapi ditanamkan secara mendalam pada semua kegiatan masyarakat, jadi ideologi tidak dapat dipaksakan oleh salah satu kelompok kpd yg lain, terapi bersifat persuasif dan tidak sadar. Penelitian budaya : sangat bergantung pada semiotik, para peneliti tertarik pada pemaknaan budaya tentang hasil-hasil media; merka melihat pada cara-cara isi media ditafsirkan, termasuk penafsiran yang dominan oposisional. Penelitian budaya memandang masyarakat sebagai sebuah bidang persaingan gagasan.
  • 20. Penelitian Media Feminis Penelitian ini selama bertahun-tahun telah bergeser dari ketertarikan dalam mengkritisi stereotip gender ( penelitian penggambaran gender ) melihat pada bagaimana penggambaran wanita dlm media dipahami oleh audiens ( penelitian penerimaan gender). Akihr-akhir ini penelitian ini telah tertarik dalam bagaimana audiens sebenarnya membentuk, atau menyamakan makna pesan-pesan media ( penelitian penyamaan makna), dengan pergeseran ini, sudut pandang pada gender juga telah berubah. Penggambaran dan penerimaan Fokusnya ada pada faktor-faktor sosial dan budaya dalam keluarga, institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi bagaimana penggambaran media diterima atau dipahami.
  • 21. Penyamaan Teori – teori terbaru melihat pada bagaimana individu menyamakan makna gender dalam media dengan membuat pilihan tentang bagaimana mereka akan memandang beberapa aspek program media. kadang gender penting dalam produksi makna, kadang tidak penting sama sekali, kepentingannya bergantung pada bagaimana pemirsa menyamakan orientasi mereka pada produksi Jadi,penelitian media feminis menawarkan sebuah pemahaman yang sangat rumit tentang gender dan hubungannya dengan media
  • 22. Kritik Media Oleh Bell Hooks Kritik media yang diajukan Bell Hooks memerlukan penggunaan komunikasi untuk mengacaukan dan menghapus ideologi dominasi apa yang ia artikan sebagai patriarki kapitalis supremasi kulit putih. Ideologi dominasi menggunakan penggabungan sistem seksime, rasisme, golongan elite, kapitalisme dan heteroseksisme. Kritik media sangat penting karena sifat penyebaran dan kekuasaan media. Ia tdk membuat media berrtanggungjawab atas ideologi penindasan ; ia meyakini bahwa setiap otang berkontribusi atas kelanjutannya bahkan mereka yang tertindas. Mereka yang terpinggirkan memiliki tanggungjawab untuk mengacaukan wacana yang hegemonik, atau yg menindas, karena mereka melihat “ dari dalam keluar dan dari luar kedalam.
  • 23. Hooks menyatakan dikolonisasi (dicolonization) sebagai cara dasar untuk mengacaukan dominasi. Dikolonisasi yg merupakan dasar bagi pendekatan terhadap kritik media adalah sebuah proses yang mematahkan asumsi realitas budaya yg dominan, termasuk kecenderungan dari orang-orang yang tertindas untuk memperbesar status bawahan mereka 2 bentuk dekolonisasi adalah: kritik kritik penting karena sifat penyebaran media .”politik dominasi memberitahukan cara sebagian besar gambaran yg kita konsumsi dibentuk dan dipasarkan Penemuan Cara utama untuk menciptakan bentu tersebut adalah melalui pembuatan atau hidup dan bertindak dalam cara – cara yg tidak mendominasi dan mengeksploitasi kehidupan seseorang. Bagi hooks dekolonisasi adalah sebuah proses pribadi dan pembentukan pribadi yg menyeluruh dalam kehidupan sehari hari.

1 komentar:

  1. Nama Kelompok:
    1. Latifa Kadir
    2. Siti Sarini
    3. Sukma
    4. Wahyu Ratna Wati
    Bagus tulisannya...saran,cantumkan sumber literaturnya dong...
    Sukses selalu...

    BalasHapus